Blogger news

Pages

Rabu, 06 April 2016

Sekilas Tentang Telegram




 Aplikasi perpesanan mobile Telegram Messenger memang saat ini sedang ramai di internet. Mari kita mengenal lebih jauh mengenai aplikasi ini.

Telegram Messenger dibuat oleh dua adik-kakak asal Rusia, Pavel dan Nikolai Durov. Aplikasi yang mereka buat menawarkan kecepatan, keamanan dan fitur seperti chat rahasia dengan enkripsi dan pesan yang bisa terhapus otomatis.

Pavel dan Nikolai Durov yang sebelumnya juga mengerjakan VKontakte (jejaring sosial semacam Facebook untuk di Rusia), mulai mengerjakan aplikasi Telegram sejak 18 bulan yang lalu.

Awalnya aplikasi Telegram dibuat untuk membangun sebuah platform chat yang aman dan juga menyenangkan di saat yang bersamaan.

"Isu penyadapan NSA tentu banyak membuat orang takut. Kami pun coba membuat cara untuk mengatasi hal tersebut," ungkap Pavel, seperti dilansir TechCrunch.

Aplikasi Telegram berbasis pada protokol data custom yang disebut 'MTProto' yang dibuat oleh Nikolai Durov yang juga seorang ahli Matematika.

Fitur chat rahasia di Telegram menggunakan enkripsi end-to-end. Sehingga pesannya tidak bisa di-forward dan bisa otomatis terhapus dalam kurun waktu tertentu. Pesan rahasianya pun tidak disimpan pula di cloud milik Telegram. Jadi benar-benar rahasia.

Para pembuat Telegram menginginkan agar aplikasi tersebut tetap bersifat non-profit dan open-platform.

Durov mengatakan, ia berharap bahwa pengguna dan pengembang bisa mengambil keuntungan dari protokol dan API Telegram yang terbuka itu.

Jika dibandingkan dengan WhatsApp, Telegram tentu memiliki banyak keunggulan, yang salah satunya fitur group-chat, yang bisa mencapai 100 anggota (di WhatsApp hanya 50 orang saja).

Lalu demi keamanan dari gangguan pemerintah Rusia, Telegram menyewa server dan data-center yang lokasinya beragam, seperti di London (Inggris), San Francisco (AS), Singapura, dan Helsinki (Finladia).

"Kami pun tidak akan terpengaruh oleh kebijakan internet dari tiap-tiap negara seperti di Rusia, China, Saudi Arabia dan lain-lain," ujar Durov.

"Jika pihak pemerintah meminta data chat enkripsi end-to-end, maka kami tidak bisa melakukannya, karena semua itu ada di perangkat pengguna, bukan di server," tambahnya.

Telegram merupakan proyek pertama duo bersaudara Durov dengan naungan perusahaan bernama Digital Fortress.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About