Senin, 11 April 2016
Sumber Penghasilan Telkom
Baru-baru ini, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk alias Telkom mengumumkan jumlah pendapatan yang berhasil dibukukan sepanjang tahun 2015. Dari laporan tersebut, Telkom mengklaim telah berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp102,47 triliun atau tumbuh sekitar 14,24 persen dibanding pendapatan tahun 2014 yang hanya sebesar Rp89,70 triliun.
Alex J Sinaga, Direktur Utama Telkom mengungkapkan jika sumber pendapatan di tahun 2015 berasal dari bisnis data, internet, dan IT service.
"Pertumbuhan pendapatan Telkom yang menembus Rp102,47 triliun, terutama didorong melonjaknya pemasukan dari bisnis data, internet, dan IT Services," ujar Alex seperti dilansir oleh Antara (7/3/16).
Alex menjelaskan jika pertumbuhan pendapatan dari tiga pos bisnis itu meningkat sekitar 37,5 persen menjadi Rp32,69 triliun pada 2015 yang dikontribusi peningkatan yang signifikan jumlah pelanggan layanan broadband baik fixed maupun mobile. Disebutkan jika jumlah pelanggan fixed broadband pada tahun 2015 tercatat mencapai 3,98 juta pelanggan atau tumbuh sekitar 17,2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Jumlah tersebut diklaim Alex sedikit banyak datang dari pelanggan IndiHome yang pada tahun 2015 berhasil mencapai angka di atas 1 juta pelanggan baru. Sementara itu, pelanggan mobile broadband diketahui mencapai angka 43,79 juta atau tumbuh sekitar 40,3 persen.
Alex mengatakan, "Pertumbuhan yang cukup pesat pada layanan broadband ini tak terlepas dari perluasan infrastruktur fiber optik dan BTS 3G/4G sesuai arah strategi perusahaan menuju digital company."
Lebih lanjut Alex mengungkapkan jika jumlah sumber pendapatan yang besar masih datang dari bisnis seluler Telkom dengan jumlah pelanggan mencapai 152,64 juta. Saat bersamaan BTS seluler juga bertambah banyak sekitar 17.869 unit sehingga total BTS seluler pada tahun 2015 mencapai 103.289 unit atau tumbuh sekitar 20,9 persen ketimbang tahun sebelumnya.
Dari sisi EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization), pencapaian Telkom pada tahun 2015 diketahui mencapai angka Rp51,42 triliun. Sementara EBITDA margin diketahui masih bertahan pada level 50,2 persen.
Begitu juga dari sisi beban operasi, pertumbuhan total beban mencapai angka Rp70,05 triliun dari sebelumnya hanya mencapai angka Rp60,49 triliun. Pertumbuhan total beban ini kabarnya disebabkan kenaikan dari beban Operation, Maintenance & Telecomunication Service sebesar 26,1 persen menjadi Rp28,12 triliun dan beban depresiasi serta amortisasi naik sebesar 8,2 persen menjadi Rp18,53 triliun.
Label:
ISP
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar